Ditengah2 obrolan kami yang membuat saya berkesan adalah ketika beliau mengungkapkan sebuah kebiasaan rutinnya setiap malam hingga jam 2 pagi yaitu MEMBACA KOMENTAR2 PADA STATUS KECEBONG. Katanya, inilah hiburan yang bisa membuatnya memahami tentang kemauan rakyatnya, dengan membaca saut2an komentar antara LOVERS dan HATERS...
Dari situlah saya baru menyadari, bahwa bapak kita mengikuti kita setiap malam, membaca setiap kata yang kita tuliskan, dan tertawa sendirian tanpa menyela perang komentar kita...
Ketika acara selesai, saya menyalami beliau lagi, berharap kehangatannya akan kekal mengalir hingga ke hati saya, lalu beliau berjalan ke luar pintu dan berkata pada saya, "nanti minta saja semua foto2nya ke mas2 itu ya mbak", sambil menunjuk ke arah mas Agus Suparto, sang photographer istana.
Ada desakan2 kesedihan di hati saya, karena bapak sepertinya sangat mengenal saya, beliau seperti ingin berdua dengan saya namun sayang saya tidak bisa tunjukkan foto ketika saya dan beliau berjalan berdua saja, krn fotonya masih blm dikirimkan. Kalau saat itu saya memeluk beliaupun bisa, sangat bisa, namun saya hanya bisa menahan keinginan itu untuk menjaga wibawa beliau, padahal saya sangat ingin...
Lalu saya langsung keluar pintu istana dan bergegas menuju bandara mengejar waktu yang terus berjalan tanpa bisa berfoto2 lagi dengan teman2 seperjuangan yang masih asik ngobrol di sana. Bahkan saya tak sempat lagi berpamitan dengan mereka karena hati saya tdk lagi berada di sana.
Ketika saya naik bus DAMRI menuju bandara, tiba2 airmata saya jatuh menderas... saya seperti baru terbangun dari mimpi... saya hanya teringat satu hal bahwa ternyata Bapak membaca setiap status kecebong dan mengikuti perdebatan kami dengan haters setiap hari hingga jam 2 pagi..... hiks hiks... perhatian yang tak pernah saya bayangkan...
Sejak setahun lalu, saya bersosial media dengan rutin hingga larut malam mengembara ke lokasi2 pertempuran dahsyat dengan para haters yg awalnya hanya mengamati dengan hati mendidih, lalu karena tak lagi mampu mengendalikan diri, saya ikut turun ke medan laga utk turut beradu pendapat.
Saya kenal jonru sang biang fitnah, nanik deyang sang wanita bengis sok alim, cut mutia ratu hujat tak beretika... juga TM2000 duo bayaran pembuat meme2 fitnah. 4 sosok bandit sosmed yang membuat saya bersemangat aktif menulis bantahan atas status2 mereka.
Lalu sy pun bertemu cyber2 kampungan seperti M. Abdullah harsono sang pemilik 1000 akun penghujat, Sri wahyuningsih dan pasangannya, tkw yg berbisa, dan banyak sekali haters dari kawan2 satu perusahaan yang selalu share postingan2 fitnah Jonru serta mencacimaki pak Jokowi tanpa adab. Padahal mereka pengurus masjid kantor, dan pegawai yg berpenampilan agamis.
Dan saya tidak menyadari bahwa orang yang saya bela bersama kawan2 kecebong lainnya, memperhatikan setiap sepak terjang kami sejak awal hingga saat ini. Hiks hiks....
Betapa sedihnya saya... orang yang dihina dina hanya memperhatikan saja, menganggap hiburan, lalu ketika ada yg melaporkan salah satu haters yg sudah sangat keterlaluan krn menyebar meme porno, beliau memaafkan.... KESABARAN YANG HANYA DIMILIKI SANG PEMIMPIN SEJATI....
Sejak mendengar pengakuan beliau, saya semakin semangat untuk terus menyebarkan informasi2, menangkal issue2 hoax ttg pemerintahan. Dan bagi haters kampungan yg hanya bisa membuat status nyinyir, anggap saja hiburan... nanti kita buat lucu2an sebagai selingan disela2 kegiatan rutin kita. Dan ingat, bapak Kita tidak suka kata2 kasar, beliau sangat santun, dan tengah membuat peraturan NETIKET untuk mengendalikan adab2 bersosmed. Kecebongpun harus tetap santun, berakhlaqul karimah spt beliau, meskipun kita di sebut kafir, syiah, liberal, murtad, ahli neraka... anggap saja hiburan....
"Salam Hiburan"
sumber: Beritateratas.com
0 Response to "SALUT!! Ternyata pak Jokowi Suka 'Ngintip' Status Facebook Kita"
Posting Komentar